Sunday, November 11, 2007

Kesuksesan dalam Belajar

Diambil dari : http://www.bocsoft.net


1. Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan dalam Belajar

* Lingkungan Sekitar
* Sarana Belajar
* Cara Belajar

Gambar: Segitiga Sukses Belajar
1.1. Lingkungan Sekitar

* Orang Tua
* Guru
* Teman

Walaupun tentu saja kecerdasan anak sendiri sangat mempengaruhi kesuksesan dalam belajar, namun karena hal tersebut adanya di dalam dan bukan faktor luar maka hal itu tidak disertakan dalam faktor lingkungan sekitar.

Tentu saja peran orang tua dan guru sangat penting dalam pendidikan anak atau murid-muridnya, tetapi pertanyaannya adalah bagaimana mengembangkan sikap yang independen dan kreatif dalam proses belajar dan bukan hasil instan yang hanya berhasil bila ada pengawasan dari orang tua atau guru.

Dan satu faktor yang perlu diperhatikan adalah pergaulan dengan teman seperti dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson dengan baik, “Saya membayar kepala sekolah tetapi anak-anak sekolah lah yang mendidik anak laki-laki saya”.
1.2. Sarana Belajar

* Tersedianya Buku yang Berkualitas
* Suasana Tempat Belajar
* Alat Bantu: Komputer dan Koneksi Internet

Buku-buku yang berkualitas di rumah, di perpustakaan sekolah, turut berperan dalam perkembangan belajar anak terutama dalam pengembangan minat membaca anak-anak.

Satu hal yang cukup penting dalam proses belajar pada era teknologi ini adalah komputer dan koneksi internet. Begitu banyak informasi berkualitas yang gratis yang tersedia di internet yang dapat dimanfaatkan dalam perkembangan belajar anak.
1.3. Cara Belajar

* Belajar Sedikit Demi Sedikit
* Membaca Cepat “Speed Reading”

Satu ungkapan terkenal dari Bill Gates, pendiri Microsoft adalah “You do it bit by bit”. Dia mengungkapkan itu untuk menjelaskan proses pembuatan program komputer. Pembuatan program adalah proses yang memakan waktu yang panjang yang tidak bisa dilakukan seketika yang memerlukan energi besar dan pikiran yang mendalam untuk menyelesaikannya. Ungkapan itu bisa juga diterapkan dalam proses belajar. Pada umumnya murid-murid masih terbiasa dengan belajar pada saat-saat akhir, sehari sebelum ulangan. Tidak mengherankan bila prestasi belajarnya juga tidak terlalu baik.

Salah satu teknik membaca yang perlu diketahui adalah teknik membaca cepat. Dengan teknik ini kita diajarkan untuk membaca indek, daftar isi, judul dan sub judul dan membaca isinya secara cepat dengan hanya menggunakan mata dan jangan menggunakan bibir, dan membaca pertanyaan-pertanyaannya. Dalam waktu yang singkat, kita diharapkan telah mengetahui secara umum apa yang dibahas dalam buku tersebut. Apa yang diajarkan teknik itu adalah agar kita segera mengetahui isi keseluruhan buku secara umum sehingga bila memerlukan untuk membacanya di lain waktu, kita telah mengetahui di buku mana dan bagian mana kita bisa membacanya kembali. Jadi jangan salah menilai bahwa setelah membaca cepat selesailah tugas kita membaca buku yang dimaksud.
2. BOCSoft eQuestion

* Mengapa Memerlukan Teknologi dalam Pendidikan?
* Apa itu BOCSoft eQuestion?
* Mengapa Memerlukan BOCSoft eQuestion?
* Bagaimana BOCSoft eQuestion dapat Diterapkan dalam Pendidikan?
* Di Mana BOCSoft eQuestion dapat Digunakan?
* Untuk Siapa BOCSoft eQuestion?
* Perbedaan BOCSoft eQuestion

2.1. Mengapa Memerlukan Teknologi dalam Pendidikan?

* Mantan sekretaris pendidikan negara Amerika, Rod Paige mengatakan, “Pendidikan adalah sektor industri yang masih memperdebatkan kegunaan teknologi”.
* Bill Gates, pendiri Microsoft mengatakan dalam bukunya, The Road Ahead: “Saya selalu peduli tentang pendidikan, tetapi sekarang saya seorang ayah sehingga saya memberikan pemikiran yang lebih mendalam. Saya melihat dari pengalaman pribadi bagaimana pembelajaran akan meningkat jika alat-alat yang tepat ada di tangan dan bagaimana sulitnya itu ketika alat yang baik dan informasi tidak tersedia. Potensi manusia terbuang ketika siswa-siswi di mana saja – terutama sekali anak-anak, yang secara alamiah mencintai komputer dan interaksi – tidak mempunyai akses ke teknologi informasi yang menjadi barang biasa dalam dunia bisnis yang berpikir ke depan.”
* Susan Brooks – Young menulis dalam bukunya, Digital-Age Literacy for Teachers: Applying Technology Standards to Everyday Practice: “Hari ini guru-guru harus mendapatkan kenyataan bahwa menyelesaikan tugas-tugas dengan metode tradisional masih bisa berjalan, tetapi ini akan membuat siswa-siswi menjadi dingin. Kenapa? Karena di luar kelas siswa-siswi mempunyai akses ke teknologi yang dapat membuat mereka dapat mengerjakan tugas-tugas yang sama yang lebih masuk akal bagi mereka. Daripada memegang cara lama bagaimana dahulu guru-guru belajar, guru-guru seharusnya memanfaatkan teknologi di dunia nyata dan paling tidak, mencerminkan, kalau tidak memimpin, penggunaan teknologi di kelas.”

2.2. Apa itu BOCSoft eQuestion?

* BOCSoft eQuestion adalah aplikasi manajemen pengetahuan yang dibuat dengan Microsoft® Office oleh BOCSoft sebagai mitra terdaftar Microsoft.
* BOCSoft eQuestion alat untuk mengumpulkan, meringkas, merangkai ilmu pengetahuan yang metode pembelajarannya melalui gabungan beberapa cara, yaitu:
o Membaca
o Mendengar
o Melihat
o Melatih
o Mengulang

Dengan fitur yang ada seperti membuat dokumen, menghubungkan file suara atau video, kumpulan soal-soal, berlatih dengan kumpulan tes maka BOCSoft eQuestion telah mempertimbangkan semua aspek bagian tubuh yang perlu digunakan pada saat belajar seperti mata, telinga, tangan dan pikiran.
* Filosofi BOCSoft eQuestion adalah AIM – CURIOSITY – SPEED.
o Bidik apa yang ingin diketahui.
o Tumbuh kembangkan keingintahuan.
o Dapatkan pengetahuan dengan cepat.

Dalam dunia yang penuh perubahan dan luasnya ilmu pengetahuan maka kita dituntut untuk memilih bidang apa yang perlu kita pelajari, bagaimana kita bisa mempelajari bidang tersebut dengan cepat dan mendalam. Hampir tidak mungkin satu orang bisa menguasai hampir segala bidang. Membidik apa yang ingin diketahui, mengembangkan keingintahuan dan mendapatkan ilmu pengetahuan dengan cepat adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh siswa dalam menuntut ilmu secara berkesinambungan.
Belajar langsung dari pertanyaan-pertanyaan juga adalah salah satu teknik membaca dan belajar cepat yang dapat diterapkan untuk kesuksesan dalam belajar. Dengan tersedianya pembahasan-pembahasan maka pembelajaran akan langsung menuju ke sasaran. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dengan baik juga dapat meningkatkan keingintahuan dari pembelajar. Keingintahuan yang besar dari pembelajar akan meningkatkan kesuksesan dalam belajar.

2.3. Mengapa Memerlukan BOCSoft eQuestion?

* Mempercepat belajar
* Mempercepat pengajaran
* Menghemat biaya dan waktu
* Umpan balik yang cepat.

BOCSoft eQuestion dapat mempercepat belajar dengan adanya fasilitas untuk membuat soal, dokumen, bacaan, menghubungkan file video, latihan tes dan umpan balik dari hasil tes secara cepat. Dengan bervariasinya jenis pembelajaran maka belajar bisa menjadi sesuatu hal yang menyenangkan dilakukan.

BOCSoft eQuestion juga mempercepat pengajaran bila pengajar telah menyiapkan bahan-bahan yang menarik dan bermutu. Hanya dengan membagikan satu database yang mungkin bisa digunakan untuk satu tahun secara terus menerus dan kemudahan dalam perubahannya maka hal ini akan mempercepat pengajaran karena tidak lagi diharuskan membuat dari awal lagi. Tidak perlu lagi guru harus menulis di depan papan tulis yang pada akhirnya menghabiskan waktu yang berharga yang seharusnya diisi dengan tanya jawab atau berdiskusi.

Karena pembelajaran dapat dilakukan secara elektronik maka proses belajar dan mengajar akan menghemat penggunaan kertas, walaupun dalam aplikasi tersedia fasilitas untuk mencetak. Tidak perlu lagi mengumpulkan koleksi soal dalam bentuk kertas yang akan memenuhi rak lemari. Satu database bisa menyimpan maksimal 290.344 pertanyaan dengan besar maksimum 2 GB (gigabyte). Jika satu keping DVD berkapasitas 4 GB maka dalam satu DVD bisa menyimpan 580.688 soal-soal. Jika satu kertas bisa menampung kurang lebih 7 soal maka akan diperlukan 82.955 lembar. Jika kertas berukuran F4 (21,5 cm x 33 cm) beratnya 80 gram/m2 maka beratnya akan kurang lebih sama dengan 555,8 kg atau sama dengan 55 kuintal kertas lebih. Berapa lemari yang harus disiapkan untuk menyimpan kertas-kertas tersebut?
2.4. Bagaimana BOCSoft eQuestion Dapat Diterapkan dalam Pendidikan?

* Pembuat
* Pemakai
* Pembuat dan Pemakai

BOCSoft eQuestion akan berguna jika ada konten atau isinya yang disusun oleh pembuat, penyusun, atau pengarang. Karena tanpa mereka tidak akan tersedia kumpulan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh pemakai atau pembelajar. Hal ini sendiri akan menyediakan kesempatan bagi penyedia isinya untuk membuat kumpulan ilmu pengetahuan yang dapat dijual atau mungkin digunakan sebagai sarana berbagi ilmu pengetahuan. Yang termasuk dalam pembuat ini bukan hanya guru, pengarang atau profesional tetapi bisa juga orang tua yang memang ingin terlibat aktif dalam pendidikan anak-anaknya.

Bagi mereka yang hanya bisa memakainya maka mereka bisa membeli kumpulan pengetahuan tersebut dari pengarang, guru-guru atau guru les.

Ada satu golongan yang dapat dianggap sebagai pembuat dan pemakai yaitu pembelajar mandiri yang meringkas materi-materi pelajarannya dan pada saat yang sama ingin mendapatkan umpan balik proses belajarnya dengan membuat kumpulan tes bagi dirinya sendiri. Orang-orang seperti ini mungkin orang yang telah duduk minimal di bangku sekolah SMA atau universitas.
2.5. Di Mana BOCSoft eQuestion Dapat Digunakan?

* Di rumah
* Di sekolah
* Di perusahaan

BOCSoft eQuestion dapat digunakan di rumah untuk belajar anak-anak yang bahan-bahannya telah disiapkan oleh orang tuanya sendiri, guru sekolah atau dengan membelinya dari sumber lain.

Di sekolah, BOCSoft eQuestion dapat digunakan di laboratorium komputer di mana siswa-siswi dapat belajar dari bahan-bahan yang disiapkan oleh guru-gurunya atau dari sumber lain. Bila yang digunakan hanyalah fasilitas testing maka dengan menggunakan BOCSoft Reader yang diberikan secara gratis dan dapat diinstal tanpa batas di seluruh komputer yang ada di sekolah maka cara pembelajaran ini menjadi lebih hemat dan lebih menarik bagi siswa-siswi.

Seperti halnya di sekolah, di perusahaan pun dapat menerapkan hal yang sama. Hanya mungkin di departemen sumber daya manusia lah BOCSoft eQuestion dapat digunakan untuk pengetesan tentang suatu hal atau pengetahuan tentang produk baru perusahaan.
2.6. Untuk Siapa BOCSoft eQuestion?

* Siswa
* Orang tua
* Guru pembimbing
* Guru di sekolah
* Pengarang buku
* Departemen Sumber Daya Manusia pada sebuah perusahaan

Kesimpulannya secara singkat adalah bahwa BOCSoft eQuestion dapat digunakan oleh siswa sebagai pemakai. Orang tua, guru pembimbing, guru sekolah, pengarang buku dan departemen SDM di perusahaan sebagai penyedia isinya.
2.7. Perbedaan BOCSoft eQuestion

* Kesederhanaan dalam pemakaian
* Mempunyai beberapa versi dengan harga yang terjangkau
* Dukungan

BOCSoft eQuestion mudah digunakan oleh siapa saja yang telah terbiasa menggunakan komputer bahkan oleh anak-anak SD kelas satu untuk proses belajarnya. Harganya pun terjangkau dari mulai yang gratis seperti BOCSoft eQuestion versi Standard dan BOCSoft Reader.

Bila terjadi kesalahan program (error) BOCSoft mendukung perbaikan-perbaikannya yang akan disediakan dalam situs web.
3. Kebutuhan Sistem

* Komputer Intel® Pentium® III atau setara dengan minimal RAM 128 MB.
* Microsoft® Windows® 2000 + SP3 (direkomendasikan Microsoft® Windows® XP).
* Microsoft® Access atau Microsoft® Office 2002/2003/2007.
Jika tidak memiliki Microsoft® Access atau Microsoft® Office bisa menggunakan Microsoft® Access Runtime.

4. Informasi

* Website: http://www.bocsoft.net.
* Kumpulan Laporan eTest: http://www.bocsoft.net/Indonesia/info/test_report.htm.
* Halaman utama download: http://www.bocsoft.net/Indonesia/info/download.htm.
* Download gratis BOCSoft eQuestion versi Standard: http://www.bocsoft.net/download/BOCSofteQSV.zip.
* Download gratis BOCSoft Reader: http://www.bocsoft.net/download/BOCSoft_Reader.zip.
* Email: info@bocsoft.net.
*

Video tutorial penggunaan BOCSoft eQuestion secara garis besar (disarankan). Download video...

5. Referensi

* Mimpi Anak Jadi Naga oleh Joseph Landri, Gramedia Pustaka Utama.
* Why Bright Kids Get Poor Grade oleh DR. Sylvia Rimm, PT. Grasindo.
* The Road Ahead oleh Bill Gates, A Penguin Book.
* Digital-Age Literacy for Teachers: Applying Technology Standards to Everyday Practice, Susan Brooks-Young, ISTE.
* http://www.iste.org/ (International Society for Technology in Education).

Kesuksesan dalam Belajar

Diambil dari : http://www.bocsoft.net


1. Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan dalam Belajar

* Lingkungan Sekitar
* Sarana Belajar
* Cara Belajar

Gambar: Segitiga Sukses Belajar
1.1. Lingkungan Sekitar

* Orang Tua
* Guru
* Teman

Walaupun tentu saja kecerdasan anak sendiri sangat mempengaruhi kesuksesan dalam belajar, namun karena hal tersebut adanya di dalam dan bukan faktor luar maka hal itu tidak disertakan dalam faktor lingkungan sekitar.

Tentu saja peran orang tua dan guru sangat penting dalam pendidikan anak atau murid-muridnya, tetapi pertanyaannya adalah bagaimana mengembangkan sikap yang independen dan kreatif dalam proses belajar dan bukan hasil instan yang hanya berhasil bila ada pengawasan dari orang tua atau guru.

Dan satu faktor yang perlu diperhatikan adalah pergaulan dengan teman seperti dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson dengan baik, “Saya membayar kepala sekolah tetapi anak-anak sekolah lah yang mendidik anak laki-laki saya”.
1.2. Sarana Belajar

* Tersedianya Buku yang Berkualitas
* Suasana Tempat Belajar
* Alat Bantu: Komputer dan Koneksi Internet

Buku-buku yang berkualitas di rumah, di perpustakaan sekolah, turut berperan dalam perkembangan belajar anak terutama dalam pengembangan minat membaca anak-anak.

Satu hal yang cukup penting dalam proses belajar pada era teknologi ini adalah komputer dan koneksi internet. Begitu banyak informasi berkualitas yang gratis yang tersedia di internet yang dapat dimanfaatkan dalam perkembangan belajar anak.
1.3. Cara Belajar

* Belajar Sedikit Demi Sedikit
* Membaca Cepat “Speed Reading”

Satu ungkapan terkenal dari Bill Gates, pendiri Microsoft adalah “You do it bit by bit”. Dia mengungkapkan itu untuk menjelaskan proses pembuatan program komputer. Pembuatan program adalah proses yang memakan waktu yang panjang yang tidak bisa dilakukan seketika yang memerlukan energi besar dan pikiran yang mendalam untuk menyelesaikannya. Ungkapan itu bisa juga diterapkan dalam proses belajar. Pada umumnya murid-murid masih terbiasa dengan belajar pada saat-saat akhir, sehari sebelum ulangan. Tidak mengherankan bila prestasi belajarnya juga tidak terlalu baik.

Salah satu teknik membaca yang perlu diketahui adalah teknik membaca cepat. Dengan teknik ini kita diajarkan untuk membaca indek, daftar isi, judul dan sub judul dan membaca isinya secara cepat dengan hanya menggunakan mata dan jangan menggunakan bibir, dan membaca pertanyaan-pertanyaannya. Dalam waktu yang singkat, kita diharapkan telah mengetahui secara umum apa yang dibahas dalam buku tersebut. Apa yang diajarkan teknik itu adalah agar kita segera mengetahui isi keseluruhan buku secara umum sehingga bila memerlukan untuk membacanya di lain waktu, kita telah mengetahui di buku mana dan bagian mana kita bisa membacanya kembali. Jadi jangan salah menilai bahwa setelah membaca cepat selesailah tugas kita membaca buku yang dimaksud.
2. BOCSoft eQuestion

* Mengapa Memerlukan Teknologi dalam Pendidikan?
* Apa itu BOCSoft eQuestion?
* Mengapa Memerlukan BOCSoft eQuestion?
* Bagaimana BOCSoft eQuestion dapat Diterapkan dalam Pendidikan?
* Di Mana BOCSoft eQuestion dapat Digunakan?
* Untuk Siapa BOCSoft eQuestion?
* Perbedaan BOCSoft eQuestion

2.1. Mengapa Memerlukan Teknologi dalam Pendidikan?

* Mantan sekretaris pendidikan negara Amerika, Rod Paige mengatakan, “Pendidikan adalah sektor industri yang masih memperdebatkan kegunaan teknologi”.
* Bill Gates, pendiri Microsoft mengatakan dalam bukunya, The Road Ahead: “Saya selalu peduli tentang pendidikan, tetapi sekarang saya seorang ayah sehingga saya memberikan pemikiran yang lebih mendalam. Saya melihat dari pengalaman pribadi bagaimana pembelajaran akan meningkat jika alat-alat yang tepat ada di tangan dan bagaimana sulitnya itu ketika alat yang baik dan informasi tidak tersedia. Potensi manusia terbuang ketika siswa-siswi di mana saja – terutama sekali anak-anak, yang secara alamiah mencintai komputer dan interaksi – tidak mempunyai akses ke teknologi informasi yang menjadi barang biasa dalam dunia bisnis yang berpikir ke depan.”
* Susan Brooks – Young menulis dalam bukunya, Digital-Age Literacy for Teachers: Applying Technology Standards to Everyday Practice: “Hari ini guru-guru harus mendapatkan kenyataan bahwa menyelesaikan tugas-tugas dengan metode tradisional masih bisa berjalan, tetapi ini akan membuat siswa-siswi menjadi dingin. Kenapa? Karena di luar kelas siswa-siswi mempunyai akses ke teknologi yang dapat membuat mereka dapat mengerjakan tugas-tugas yang sama yang lebih masuk akal bagi mereka. Daripada memegang cara lama bagaimana dahulu guru-guru belajar, guru-guru seharusnya memanfaatkan teknologi di dunia nyata dan paling tidak, mencerminkan, kalau tidak memimpin, penggunaan teknologi di kelas.”

2.2. Apa itu BOCSoft eQuestion?

* BOCSoft eQuestion adalah aplikasi manajemen pengetahuan yang dibuat dengan Microsoft® Office oleh BOCSoft sebagai mitra terdaftar Microsoft.
* BOCSoft eQuestion alat untuk mengumpulkan, meringkas, merangkai ilmu pengetahuan yang metode pembelajarannya melalui gabungan beberapa cara, yaitu:
o Membaca
o Mendengar
o Melihat
o Melatih
o Mengulang

Dengan fitur yang ada seperti membuat dokumen, menghubungkan file suara atau video, kumpulan soal-soal, berlatih dengan kumpulan tes maka BOCSoft eQuestion telah mempertimbangkan semua aspek bagian tubuh yang perlu digunakan pada saat belajar seperti mata, telinga, tangan dan pikiran.
* Filosofi BOCSoft eQuestion adalah AIM – CURIOSITY – SPEED.
o Bidik apa yang ingin diketahui.
o Tumbuh kembangkan keingintahuan.
o Dapatkan pengetahuan dengan cepat.

Dalam dunia yang penuh perubahan dan luasnya ilmu pengetahuan maka kita dituntut untuk memilih bidang apa yang perlu kita pelajari, bagaimana kita bisa mempelajari bidang tersebut dengan cepat dan mendalam. Hampir tidak mungkin satu orang bisa menguasai hampir segala bidang. Membidik apa yang ingin diketahui, mengembangkan keingintahuan dan mendapatkan ilmu pengetahuan dengan cepat adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh siswa dalam menuntut ilmu secara berkesinambungan.
Belajar langsung dari pertanyaan-pertanyaan juga adalah salah satu teknik membaca dan belajar cepat yang dapat diterapkan untuk kesuksesan dalam belajar. Dengan tersedianya pembahasan-pembahasan maka pembelajaran akan langsung menuju ke sasaran. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dengan baik juga dapat meningkatkan keingintahuan dari pembelajar. Keingintahuan yang besar dari pembelajar akan meningkatkan kesuksesan dalam belajar.

2.3. Mengapa Memerlukan BOCSoft eQuestion?

* Mempercepat belajar
* Mempercepat pengajaran
* Menghemat biaya dan waktu
* Umpan balik yang cepat.

BOCSoft eQuestion dapat mempercepat belajar dengan adanya fasilitas untuk membuat soal, dokumen, bacaan, menghubungkan file video, latihan tes dan umpan balik dari hasil tes secara cepat. Dengan bervariasinya jenis pembelajaran maka belajar bisa menjadi sesuatu hal yang menyenangkan dilakukan.

BOCSoft eQuestion juga mempercepat pengajaran bila pengajar telah menyiapkan bahan-bahan yang menarik dan bermutu. Hanya dengan membagikan satu database yang mungkin bisa digunakan untuk satu tahun secara terus menerus dan kemudahan dalam perubahannya maka hal ini akan mempercepat pengajaran karena tidak lagi diharuskan membuat dari awal lagi. Tidak perlu lagi guru harus menulis di depan papan tulis yang pada akhirnya menghabiskan waktu yang berharga yang seharusnya diisi dengan tanya jawab atau berdiskusi.

Karena pembelajaran dapat dilakukan secara elektronik maka proses belajar dan mengajar akan menghemat penggunaan kertas, walaupun dalam aplikasi tersedia fasilitas untuk mencetak. Tidak perlu lagi mengumpulkan koleksi soal dalam bentuk kertas yang akan memenuhi rak lemari. Satu database bisa menyimpan maksimal 290.344 pertanyaan dengan besar maksimum 2 GB (gigabyte). Jika satu keping DVD berkapasitas 4 GB maka dalam satu DVD bisa menyimpan 580.688 soal-soal. Jika satu kertas bisa menampung kurang lebih 7 soal maka akan diperlukan 82.955 lembar. Jika kertas berukuran F4 (21,5 cm x 33 cm) beratnya 80 gram/m2 maka beratnya akan kurang lebih sama dengan 555,8 kg atau sama dengan 55 kuintal kertas lebih. Berapa lemari yang harus disiapkan untuk menyimpan kertas-kertas tersebut?
2.4. Bagaimana BOCSoft eQuestion Dapat Diterapkan dalam Pendidikan?

* Pembuat
* Pemakai
* Pembuat dan Pemakai

BOCSoft eQuestion akan berguna jika ada konten atau isinya yang disusun oleh pembuat, penyusun, atau pengarang. Karena tanpa mereka tidak akan tersedia kumpulan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh pemakai atau pembelajar. Hal ini sendiri akan menyediakan kesempatan bagi penyedia isinya untuk membuat kumpulan ilmu pengetahuan yang dapat dijual atau mungkin digunakan sebagai sarana berbagi ilmu pengetahuan. Yang termasuk dalam pembuat ini bukan hanya guru, pengarang atau profesional tetapi bisa juga orang tua yang memang ingin terlibat aktif dalam pendidikan anak-anaknya.

Bagi mereka yang hanya bisa memakainya maka mereka bisa membeli kumpulan pengetahuan tersebut dari pengarang, guru-guru atau guru les.

Ada satu golongan yang dapat dianggap sebagai pembuat dan pemakai yaitu pembelajar mandiri yang meringkas materi-materi pelajarannya dan pada saat yang sama ingin mendapatkan umpan balik proses belajarnya dengan membuat kumpulan tes bagi dirinya sendiri. Orang-orang seperti ini mungkin orang yang telah duduk minimal di bangku sekolah SMA atau universitas.
2.5. Di Mana BOCSoft eQuestion Dapat Digunakan?

* Di rumah
* Di sekolah
* Di perusahaan

BOCSoft eQuestion dapat digunakan di rumah untuk belajar anak-anak yang bahan-bahannya telah disiapkan oleh orang tuanya sendiri, guru sekolah atau dengan membelinya dari sumber lain.

Di sekolah, BOCSoft eQuestion dapat digunakan di laboratorium komputer di mana siswa-siswi dapat belajar dari bahan-bahan yang disiapkan oleh guru-gurunya atau dari sumber lain. Bila yang digunakan hanyalah fasilitas testing maka dengan menggunakan BOCSoft Reader yang diberikan secara gratis dan dapat diinstal tanpa batas di seluruh komputer yang ada di sekolah maka cara pembelajaran ini menjadi lebih hemat dan lebih menarik bagi siswa-siswi.

Seperti halnya di sekolah, di perusahaan pun dapat menerapkan hal yang sama. Hanya mungkin di departemen sumber daya manusia lah BOCSoft eQuestion dapat digunakan untuk pengetesan tentang suatu hal atau pengetahuan tentang produk baru perusahaan.
2.6. Untuk Siapa BOCSoft eQuestion?

* Siswa
* Orang tua
* Guru pembimbing
* Guru di sekolah
* Pengarang buku
* Departemen Sumber Daya Manusia pada sebuah perusahaan

Kesimpulannya secara singkat adalah bahwa BOCSoft eQuestion dapat digunakan oleh siswa sebagai pemakai. Orang tua, guru pembimbing, guru sekolah, pengarang buku dan departemen SDM di perusahaan sebagai penyedia isinya.
2.7. Perbedaan BOCSoft eQuestion

* Kesederhanaan dalam pemakaian
* Mempunyai beberapa versi dengan harga yang terjangkau
* Dukungan

BOCSoft eQuestion mudah digunakan oleh siapa saja yang telah terbiasa menggunakan komputer bahkan oleh anak-anak SD kelas satu untuk proses belajarnya. Harganya pun terjangkau dari mulai yang gratis seperti BOCSoft eQuestion versi Standard dan BOCSoft Reader.

Bila terjadi kesalahan program (error) BOCSoft mendukung perbaikan-perbaikannya yang akan disediakan dalam situs web.
3. Kebutuhan Sistem

* Komputer Intel® Pentium® III atau setara dengan minimal RAM 128 MB.
* Microsoft® Windows® 2000 + SP3 (direkomendasikan Microsoft® Windows® XP).
* Microsoft® Access atau Microsoft® Office 2002/2003/2007.
Jika tidak memiliki Microsoft® Access atau Microsoft® Office bisa menggunakan Microsoft® Access Runtime.

4. Informasi

* Website: http://www.bocsoft.net.
* Kumpulan Laporan eTest: http://www.bocsoft.net/Indonesia/info/test_report.htm.
* Halaman utama download: http://www.bocsoft.net/Indonesia/info/download.htm.
* Download gratis BOCSoft eQuestion versi Standard: http://www.bocsoft.net/download/BOCSofteQSV.zip.
* Download gratis BOCSoft Reader: http://www.bocsoft.net/download/BOCSoft_Reader.zip.
* Email: info@bocsoft.net.
*

Video tutorial penggunaan BOCSoft eQuestion secara garis besar (disarankan). Download video...

5. Referensi

* Mimpi Anak Jadi Naga oleh Joseph Landri, Gramedia Pustaka Utama.
* Why Bright Kids Get Poor Grade oleh DR. Sylvia Rimm, PT. Grasindo.
* The Road Ahead oleh Bill Gates, A Penguin Book.
* Digital-Age Literacy for Teachers: Applying Technology Standards to Everyday Practice, Susan Brooks-Young, ISTE.
* http://www.iste.org/ (International Society for Technology in Education).

Motivasi Belajar Anak

Oleh: Hermawih Hasan



Beginilah cerita seorang ayah pada waktu makan malam, waktu favorit berkumpul keluarga, di mana suami, isteri dan semua anaknya hadir.

Paman papi pertama bernama Bill Gates. Ia telah bisa membuat program komputer dalam usia tiga belas tahun. Program komputer telah membuatnya terobsesi, sehingga ia merelakan kuliahnya di universitas bergengsi di Amerika.

Lain hari, ayah bercerita lagi, paman papi kedua bernama Steve Jobs, anak yang nakal pada waktu muda dan gemar elektronika. Ia meninggalkan kuliahnya dan berhasil dalam tiga industri yang berbeda yaitu musik, komputer dan film animasi.

Hari berikutnya ayah itu bercerita lagi, paman papi ketiga dan keempat bernama Sergey Brin dan Larry Page. Mereka merelakan program doktornya karena obsesinya untuk mengkomersialkan hasil riset mesin pencarinya.

Ayah itu menjelaskan bahwa tidak selamanya cerita-cerita itu disampaikan tanpa gangguan atau komentar negatif. Anak-anaknya sering nyeletuk, "Kok, paman semuanya kaya tetapi papi tidak banyak uangnya," atau "Pamannya pintar-pintar, kok papi tidak." atau "Bosan ah, cerita paman melulu."

Untuk mengurangi kebosanan, di hari yang lain sang ayah tidak bercerita lagi tentang paman-pamannya. Saudara nenek kamu bernama Ibu Teresa. Ketika diragukan niat baiknya untuk menolong ratusan ribu orang yang harus ditolong, ibu Teresa bertanya, mulai dari angka berapa kamu menghitung sampai sejuta? Ibu itu berkata, mulai dari angka satu.

Lain hari ayah itu bercerita lagi, saudara nenek yang lain bernama Grace Murray Hopper. Ia adalah wanita penemu bahasa pemrograman COBOL. Ia adalah nenek pertama yang mendapatkan pangkat Real Admiral dan wanita pertama yang masih bekerja pada usia delapan puluh tahun di angkatan laut Amerika.

Lain hari ayahnya bercerita lagi. Pada suatu hari seorang anak berlari dengan kencang sambil menangis. Ia duduk di bawah pohon yang rindang sambil meratapi nasibnya dan menangis karena selalu saja prestasi sekolahnya jauh di bawah nilai kakaknya. Tanpa sadar ia melihat pemandangan yang indah di mana tetesan air jatuh ke sebuah batu yang sangat besar. Karena penasaran ia mendatangi lebih dekat dan terkejut ketika melihat batu itu berlobang karena tetesan-tetesan air yang kecil itu. Setelah dewasa anak itu menjadi orang yang terkenal jauh melebihi kakaknya karena hasil karyanya.

Begitulah cerita sang ayah kepada anak-anaknya pada setiap acara favorit keluarga, makan malam. Dan sering juga anak-anaknya mengomel, “Ah bosan, pada suatu hari melulu.”

Hasilnya? Masih saja semangat belajar anak-anaknya jauh dari memuaskan yang tentu saja berakibat pada nilai raport mereka. Namun ayah itu tidak bosan-bosannya dan tidak kenal lelah bercerita selama berhari-hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun, walaupun hasil yang diinginkan masih belum kunjung tiba. Stok ceritanya tidak hanya yang di atas, tetapi sering juga cerita-cerita itu diulang-ulang.

Kadang-kadang, kata sang ayah kepada penulis, sering juga ia bernyanyi sebagai ganti bercerita. Nyanyian itu adalah nyanyian yang biasa dilakukan ketika anak sekolah setingkat SD mulai belajar English Grammar. (Pernah dimuat di surat kabar Kompas pada saat menceritakan seorang bintang NBA).

"Good … Better ... Best
Don’t let us rest
Until your good becomes your better
And your better becomes your best."

Ayah itu bernyanyi terus sampai suatu hari salah satu anaknya mulai mengomentari setelah kalimat “Don’t let us rest.”, " … Ih, capek dech."

Ayah itu bernyanyi dan bercerita, bernyanyi dan bercerita tanpa kenal bosan dan lelah selama berhari-hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun.

Sampai suatu hari, keajaiban datang kepada anaknya yang sulung, kata sang ayah kepada penulis. Kepala sekolah dibuat kaget dengan lonjakan drastis nilai-nilainya hanya dalam hitungan bulan. Lonjakan nilai anak itu adalah yang paling tinggi di sekolahnya. Penulis memberanikan bertanya, apakah ia ranking pertama? Ah, bukan itu yang penting, jawab sang ayah. Yang penting adalah usahanya untuk mendorong dirinya ke arah potensi terbesarnya, sang ayah menjelaskan lebih lanjut.

Mendengar cerita sang ayah, penulis menjadi sadar dan heran dengan masih banyak orang tua yang tidak atau kurang sabar dalam membimbing anak-anaknya belajar, sehingga banyak yang menggunakan kekerasan atau pemaksaan kehendak dalam memotivasi anak-anak yang masih duduk di tingkat SD.

Itu mengingatkan penulis tentang cerita antara angin dan matahari. Angin dengan kekuatannya mencoba untuk memaksa seseorang agar membuka jaketnya. Semakin angin itu berusaha dengan keras memaksanya, semakin keras orang itu memegang jaketnya agar tidak terbawa angin.

Sedangkan matahari dengan bijak menggunakan kekuatannya membujuk orang itu untuk membuka jaketnya atas keinginan sendiri. Walaupun orang itu sudah berteduh di bawah pohon yang rindang, tetapi panas teriknya matahari membuat orang itu tidak hanya membuka jaketnya tetapi juga bajunya. Matahari memberikan motivasi kepada orang itu, “Agar tidak kepanasan bukalah jaket dan bajumu”.

Penulis menjadi teringat juga tentang cerita angsa dan telur emas dalam buku "The 7 Habits of Highly Effective People" karya Steven R. Covey. Covey menyinggung cerita tentang petani miskin yang menemukan angsa yang menghasilkan telur emas. Karena ketidaksabaran dan keserakahannya, petani itu membunuh angsanya sehingga tidak lagi mendapatkan telur emasnya. Covey kemudian menghubungkan cerita itu dengan P/KP (Produksi dan Kemampuan Produksi).

Penulis menjadi teringat juga tentang teori Montessori dari buku "Kisah Sukses Google" oleh David A Vise dan Mark Malseed, penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Inilah sedikit kutipan tentang teori itu.

“Kami berdua sewaktu kecil sama-sama bersekolah di sekolah yang disebut sekolah Montessori. Sistem pendidikan berdasarkan teori Montessori membiarkan anak-anak mengerjakan apapun yang mereka suka ketika mereka berusia enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas tahun. Namun setelah itu, karena hormon-hormon yang berlimpah pada anak laki-laki selewat usia itu, guru-guru sengaja memberi tugas-tugas ekstra keras kepada mereka. Sebab jika tidak demikian pikiran mereka akan teralihkan.”

Sang Ayah masih terus bercerita dan bernyanyi berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun tanpa kenal lelah dan tanpa berharap terlalu banyak kepada hasil.

Komentar sang ayah tentang hasil mengingatkan penulis pada sebuah buku “From Good to Great” karya Jim Collin di mana ia berkomentar bahwa kegagalan justru terjadi pada kategori orang yang terlalu obsesif dengan hasil yang tidak mempunyai kesabaran dalam usahanya.

Komentar sang ayah tentang hasil mengingatkan juga tentang seorang penulis lain yang suaranya pernah sering terdengar di sebuah radio yaitu, Gede Prama dalam bukunya “Kebahagiaan yang Membebaskan”, penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

“Ada yang menyebut ini dengan emptiness. Sebuah terminologi timur yang amat susah untuk dijelaskan dengan kata-kata manusia. Namun Daini Katagiri dalam Returning to Silence menyebutkan: ‘The final goal is that we should not be obsessed with the result, whether good, bad or neutral.’ Keseluruhan upaya untuk tidak terikat dengan hasil. Itulah keheningan. Sehingga yang tersisa persis seperti hukum alam: kerja, dan kerja. Dalam kerja seperti ini, manusia seperti matahari. Ditunggu tidak ditunggu, besok pagi ia terbit. Ada awan tidak ada awan matahari tetap bersinar. Disukai atau dibenci, sore hari di mana pun ia akan terbenam”

Seorang raja bijak pernah berkata, aku adalah raja di raja dengan kekayaan yang tidak akan pernah disamai oleh siapapun di dunia. Tetapi kekayaan ternyata sia-sia. Aku adalah raja dengan kekuasaan besar. Tetapi kekuasaan ternyata sia-sia. Tetapi aku berkata kepadamu, berbahagialah orang yang makan minum dari hasil kerjanya. Berbahagialah orang yang mencintai pekerjaannya. Kerja dan kerja dan kerja seperti matahari yang pasti terbit dan terbenam.

Sang Ayah masih terus bercerita dan bernyanyi berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun tanpa kenal lelah dan tanpa berharap terlalu banyak kepada hasil.

Penulis menjadi penasaran dengan anak-anak yang lain dari sang ayah, kemudian bertanya, Bagaimana hasilnya dengan anak yang lain? Hasil lagi, hasil lagi, celetuk sang ayah. Mungkin karena tidak tega, sang ayah kemudian meneruskan, setiap anak mempunyai potensi yang berbeda dan hasilnya juga jangan diharapkan sama antara anak yang satu dengan yang lain. Tetapi herannya peningkatan motivasi belajar kedua anak tersebut dimulai di umur yang sama yaitu sebelas tahun.

Sekarang kata sang ayah kepada penulis, justru sang ayah yang takut akan motivasi anaknya karena anaknya sering bangun sebelum pukul empat pagi hari karena selalu cemas hasil belajarnya kurang cukup. Terpaksa ayahnya bernyanyi lagi:

"Good … Better ... Best
Don’t let us rest
Until your good becomes your better
And your better becomes your best."

Usaha terbaikmu anakku, usaha terbaikmu. Setelah melakukan itu jangan cemas akan hasilnya, demikian kata sang ayah kepada anaknya.

Pada waktu makan malam, acara favorit keluarga, sang ayah masih terus bercerita dan bernyanyi berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun tanpa kenal lelah dan tanpa berharap terlalu banyak kepada hasil seperti matahari yang pasti akan terbit dan terbenam.



(Berdasarkan cerita nyata dalam sebuah keluarga)

Motivasi Belajar Anak

Oleh: Hermawih Hasan



Beginilah cerita seorang ayah pada waktu makan malam, waktu favorit berkumpul keluarga, di mana suami, isteri dan semua anaknya hadir.

Paman papi pertama bernama Bill Gates. Ia telah bisa membuat program komputer dalam usia tiga belas tahun. Program komputer telah membuatnya terobsesi, sehingga ia merelakan kuliahnya di universitas bergengsi di Amerika.

Lain hari, ayah bercerita lagi, paman papi kedua bernama Steve Jobs, anak yang nakal pada waktu muda dan gemar elektronika. Ia meninggalkan kuliahnya dan berhasil dalam tiga industri yang berbeda yaitu musik, komputer dan film animasi.

Hari berikutnya ayah itu bercerita lagi, paman papi ketiga dan keempat bernama Sergey Brin dan Larry Page. Mereka merelakan program doktornya karena obsesinya untuk mengkomersialkan hasil riset mesin pencarinya.

Ayah itu menjelaskan bahwa tidak selamanya cerita-cerita itu disampaikan tanpa gangguan atau komentar negatif. Anak-anaknya sering nyeletuk, "Kok, paman semuanya kaya tetapi papi tidak banyak uangnya," atau "Pamannya pintar-pintar, kok papi tidak." atau "Bosan ah, cerita paman melulu."

Untuk mengurangi kebosanan, di hari yang lain sang ayah tidak bercerita lagi tentang paman-pamannya. Saudara nenek kamu bernama Ibu Teresa. Ketika diragukan niat baiknya untuk menolong ratusan ribu orang yang harus ditolong, ibu Teresa bertanya, mulai dari angka berapa kamu menghitung sampai sejuta? Ibu itu berkata, mulai dari angka satu.

Lain hari ayah itu bercerita lagi, saudara nenek yang lain bernama Grace Murray Hopper. Ia adalah wanita penemu bahasa pemrograman COBOL. Ia adalah nenek pertama yang mendapatkan pangkat Real Admiral dan wanita pertama yang masih bekerja pada usia delapan puluh tahun di angkatan laut Amerika.

Lain hari ayahnya bercerita lagi. Pada suatu hari seorang anak berlari dengan kencang sambil menangis. Ia duduk di bawah pohon yang rindang sambil meratapi nasibnya dan menangis karena selalu saja prestasi sekolahnya jauh di bawah nilai kakaknya. Tanpa sadar ia melihat pemandangan yang indah di mana tetesan air jatuh ke sebuah batu yang sangat besar. Karena penasaran ia mendatangi lebih dekat dan terkejut ketika melihat batu itu berlobang karena tetesan-tetesan air yang kecil itu. Setelah dewasa anak itu menjadi orang yang terkenal jauh melebihi kakaknya karena hasil karyanya.

Begitulah cerita sang ayah kepada anak-anaknya pada setiap acara favorit keluarga, makan malam. Dan sering juga anak-anaknya mengomel, “Ah bosan, pada suatu hari melulu.”

Hasilnya? Masih saja semangat belajar anak-anaknya jauh dari memuaskan yang tentu saja berakibat pada nilai raport mereka. Namun ayah itu tidak bosan-bosannya dan tidak kenal lelah bercerita selama berhari-hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun, walaupun hasil yang diinginkan masih belum kunjung tiba. Stok ceritanya tidak hanya yang di atas, tetapi sering juga cerita-cerita itu diulang-ulang.

Kadang-kadang, kata sang ayah kepada penulis, sering juga ia bernyanyi sebagai ganti bercerita. Nyanyian itu adalah nyanyian yang biasa dilakukan ketika anak sekolah setingkat SD mulai belajar English Grammar. (Pernah dimuat di surat kabar Kompas pada saat menceritakan seorang bintang NBA).

"Good … Better ... Best
Don’t let us rest
Until your good becomes your better
And your better becomes your best."

Ayah itu bernyanyi terus sampai suatu hari salah satu anaknya mulai mengomentari setelah kalimat “Don’t let us rest.”, " … Ih, capek dech."

Ayah itu bernyanyi dan bercerita, bernyanyi dan bercerita tanpa kenal bosan dan lelah selama berhari-hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun.

Sampai suatu hari, keajaiban datang kepada anaknya yang sulung, kata sang ayah kepada penulis. Kepala sekolah dibuat kaget dengan lonjakan drastis nilai-nilainya hanya dalam hitungan bulan. Lonjakan nilai anak itu adalah yang paling tinggi di sekolahnya. Penulis memberanikan bertanya, apakah ia ranking pertama? Ah, bukan itu yang penting, jawab sang ayah. Yang penting adalah usahanya untuk mendorong dirinya ke arah potensi terbesarnya, sang ayah menjelaskan lebih lanjut.

Mendengar cerita sang ayah, penulis menjadi sadar dan heran dengan masih banyak orang tua yang tidak atau kurang sabar dalam membimbing anak-anaknya belajar, sehingga banyak yang menggunakan kekerasan atau pemaksaan kehendak dalam memotivasi anak-anak yang masih duduk di tingkat SD.

Itu mengingatkan penulis tentang cerita antara angin dan matahari. Angin dengan kekuatannya mencoba untuk memaksa seseorang agar membuka jaketnya. Semakin angin itu berusaha dengan keras memaksanya, semakin keras orang itu memegang jaketnya agar tidak terbawa angin.

Sedangkan matahari dengan bijak menggunakan kekuatannya membujuk orang itu untuk membuka jaketnya atas keinginan sendiri. Walaupun orang itu sudah berteduh di bawah pohon yang rindang, tetapi panas teriknya matahari membuat orang itu tidak hanya membuka jaketnya tetapi juga bajunya. Matahari memberikan motivasi kepada orang itu, “Agar tidak kepanasan bukalah jaket dan bajumu”.

Penulis menjadi teringat juga tentang cerita angsa dan telur emas dalam buku "The 7 Habits of Highly Effective People" karya Steven R. Covey. Covey menyinggung cerita tentang petani miskin yang menemukan angsa yang menghasilkan telur emas. Karena ketidaksabaran dan keserakahannya, petani itu membunuh angsanya sehingga tidak lagi mendapatkan telur emasnya. Covey kemudian menghubungkan cerita itu dengan P/KP (Produksi dan Kemampuan Produksi).

Penulis menjadi teringat juga tentang teori Montessori dari buku "Kisah Sukses Google" oleh David A Vise dan Mark Malseed, penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Inilah sedikit kutipan tentang teori itu.

“Kami berdua sewaktu kecil sama-sama bersekolah di sekolah yang disebut sekolah Montessori. Sistem pendidikan berdasarkan teori Montessori membiarkan anak-anak mengerjakan apapun yang mereka suka ketika mereka berusia enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas tahun. Namun setelah itu, karena hormon-hormon yang berlimpah pada anak laki-laki selewat usia itu, guru-guru sengaja memberi tugas-tugas ekstra keras kepada mereka. Sebab jika tidak demikian pikiran mereka akan teralihkan.”

Sang Ayah masih terus bercerita dan bernyanyi berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun tanpa kenal lelah dan tanpa berharap terlalu banyak kepada hasil.

Komentar sang ayah tentang hasil mengingatkan penulis pada sebuah buku “From Good to Great” karya Jim Collin di mana ia berkomentar bahwa kegagalan justru terjadi pada kategori orang yang terlalu obsesif dengan hasil yang tidak mempunyai kesabaran dalam usahanya.

Komentar sang ayah tentang hasil mengingatkan juga tentang seorang penulis lain yang suaranya pernah sering terdengar di sebuah radio yaitu, Gede Prama dalam bukunya “Kebahagiaan yang Membebaskan”, penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

“Ada yang menyebut ini dengan emptiness. Sebuah terminologi timur yang amat susah untuk dijelaskan dengan kata-kata manusia. Namun Daini Katagiri dalam Returning to Silence menyebutkan: ‘The final goal is that we should not be obsessed with the result, whether good, bad or neutral.’ Keseluruhan upaya untuk tidak terikat dengan hasil. Itulah keheningan. Sehingga yang tersisa persis seperti hukum alam: kerja, dan kerja. Dalam kerja seperti ini, manusia seperti matahari. Ditunggu tidak ditunggu, besok pagi ia terbit. Ada awan tidak ada awan matahari tetap bersinar. Disukai atau dibenci, sore hari di mana pun ia akan terbenam”

Seorang raja bijak pernah berkata, aku adalah raja di raja dengan kekayaan yang tidak akan pernah disamai oleh siapapun di dunia. Tetapi kekayaan ternyata sia-sia. Aku adalah raja dengan kekuasaan besar. Tetapi kekuasaan ternyata sia-sia. Tetapi aku berkata kepadamu, berbahagialah orang yang makan minum dari hasil kerjanya. Berbahagialah orang yang mencintai pekerjaannya. Kerja dan kerja dan kerja seperti matahari yang pasti terbit dan terbenam.

Sang Ayah masih terus bercerita dan bernyanyi berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun tanpa kenal lelah dan tanpa berharap terlalu banyak kepada hasil.

Penulis menjadi penasaran dengan anak-anak yang lain dari sang ayah, kemudian bertanya, Bagaimana hasilnya dengan anak yang lain? Hasil lagi, hasil lagi, celetuk sang ayah. Mungkin karena tidak tega, sang ayah kemudian meneruskan, setiap anak mempunyai potensi yang berbeda dan hasilnya juga jangan diharapkan sama antara anak yang satu dengan yang lain. Tetapi herannya peningkatan motivasi belajar kedua anak tersebut dimulai di umur yang sama yaitu sebelas tahun.

Sekarang kata sang ayah kepada penulis, justru sang ayah yang takut akan motivasi anaknya karena anaknya sering bangun sebelum pukul empat pagi hari karena selalu cemas hasil belajarnya kurang cukup. Terpaksa ayahnya bernyanyi lagi:

"Good … Better ... Best
Don’t let us rest
Until your good becomes your better
And your better becomes your best."

Usaha terbaikmu anakku, usaha terbaikmu. Setelah melakukan itu jangan cemas akan hasilnya, demikian kata sang ayah kepada anaknya.

Pada waktu makan malam, acara favorit keluarga, sang ayah masih terus bercerita dan bernyanyi berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun tanpa kenal lelah dan tanpa berharap terlalu banyak kepada hasil seperti matahari yang pasti akan terbit dan terbenam.



(Berdasarkan cerita nyata dalam sebuah keluarga)

Menghadapi Ujian Nasional (UAN)

Oleh: Hermawih Hasan


Jika penulis ditanya apa yang harus dilakukan jika karena sesuatu hal siswa atau siswi di manapun mereka berada terpaksa diharuskan untuk menghafal mata pelajaran dengan sistim SKS (sistem kebut semalam)? Tanpa ragu penulis akan berkata, gunakan teknik “encapsulation”.

Penulis akan menyajikan sebuah kisah nyata. Tulisan ini diambil dari tulisan berbahasa Inggris berjudul Why Object Oriented Programming Makes Sense? yang juga dimuat dalam situs ini.

Seorang anak lelaki duduk di sebuah sofa kira-kira satu jam lamanya, mencoba untuk menghafal tugas sekolah yang terdiri dari satu kalimat yang panjang, sembilan puluh lima kata dan lima ratus dua puluh tiga huruf. Anak laki-laki itu yang duduk di kelas tiga SD tidak bisa menahan lagi. Itu tampak sekali dari kegelisahannya bahwa dia tidak dapat mengatasinya. Untuk mengeluarkan segala kegundahannya, dia menangis begitu keras sehingga akhirnya terpaksa ayahnya turun tangan menolongnya.

Ayahnya membawanya ke ruangan lain dan mencoba menenangkan anak itu. Setelah anak itu berhenti menangis, ayahnya menggambar delapan simbol dan menghubungkan masing-masing simbol dengan kata-kata yang ada dalam kalimat itu. Seperti sebuah pertunjukan sulap, anak itu begitu mudahnya menghafal kalimat panjang itu hanya dalam waktu kurang lebih sepuluh menit. Ayahnya kemudian berkata, “Lihat, kamu adalah anak yang pintar.” Anak itu berkata dengan rendah hati, “ Ah bukan, itu karena Ayah.”

Penulis tidak mempunyai keterangan ilmiah bagaimana otak kita bekerja tetapi saya tahu bahwa otak kita membutuhkan sesuatu untuk menghubungkan satu hal dengan hal-hal yang lain, satu kata dalam bahasa Inggris yang bisa menerangkan itu adalah “encapsulation”. Saya akan memberikan definisi “Encapsulate” dari Oxford Advanced Learner’s Dictionary, "To express the most important parts of something in a few words, a small space or a single object." Untuk mengekspresikan bagian penting dari sesuatu dengan kata yang pendek, ruangan yang kecil atau objek tunggal.

Jika menyimak cerita di atas dengan teliti, penulis sengaja menulis jumlah huruf dari kalimat itu. Misalkan pembaca diharuskan menghafal semua huruf dengan menggabungkan semua kata menjadi hanya satu kata, apakah ada orang yang bisa menghafal kata itu. Itu hal yang sulit dilakukan. Tetapi dengan memisahkan 523 huruf menjadi 95 kata yang mempunyai arti, tugas itu jauh lebih mudah. Dengan menghubungkan 95 kata-kata itu ke hanya 8 simbol, tugas itu akan jauh lebih mudah. Kata “ encapsulation” adalah kata yang penulis dapatkan dari bidang ilmu pemograman berbasis objek. Tetapi kata “encapsulation” tidak hanya berguna di bidang pemrograman berbasis objek tetapi bisa diterapkan untuk menghafal dan belajar di sekolah.

Sebagai percobaan, dapatkah anda menghafal huruf yang terdapat dalam kata ini: iamgoingtobedearlybecauseimustgetupearlyinthemorning? Sekarang coba memecahkan kata ini menjadi beberapa kata: I am going to bed early because I must get up early in the morning.

Sewaktu masih SMA, ada seorang murid yang terkenal nakal dan membuat sebuah singkatan untuk menghafal unsur kimia dengan membuat sebuah kalimat seperti ini : “Beni manggil ca?? suruh Ba?? Rasain.“ ca?? tebak sendiri apa kata itu. Ba?? Adalah nama kepala sekolah SMA kami waktu itu. Hanya kolom di daftar unsur kimia itu yang penulis masih ingat.

Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan sedikit informasi agar bisa menerapkan teknik “encapsulation” untuk kepentingan belajar menghadapi ujian akhir nasional. Tetapi mudah-mudahan tulisan ini tidak membuat siswa siswi selalu terbiasa dengan SKS (sistem kebut semalam). Untuk kepentingan jangka panjang teknik yang terbukti ampuh dalam belajar adalah: You do it bit by bit dan Speed Reading.

Akhir kata penulis ingin mengucapkan kepada siswa siswi, orang tua yang anaknya akan menghadapi ujian akhir nasional atau guru-guru pembimbing, “sukses menempuh ujian akhir nasional”.

Untuk membantu belajar, gunakan alat bantu BOCSoft eQuestion yang dapat diambil di halaman utama download yang didalamnya juga dapat diambil contoh-contoh soal UAN (Ujian Akhir Nasional) SD, SMP dan SMA berupa database komunitas.

Menghadapi Ujian Nasional (UAN)

Oleh: Hermawih Hasan


Jika penulis ditanya apa yang harus dilakukan jika karena sesuatu hal siswa atau siswi di manapun mereka berada terpaksa diharuskan untuk menghafal mata pelajaran dengan sistim SKS (sistem kebut semalam)? Tanpa ragu penulis akan berkata, gunakan teknik “encapsulation”.

Penulis akan menyajikan sebuah kisah nyata. Tulisan ini diambil dari tulisan berbahasa Inggris berjudul Why Object Oriented Programming Makes Sense? yang juga dimuat dalam situs ini.

Seorang anak lelaki duduk di sebuah sofa kira-kira satu jam lamanya, mencoba untuk menghafal tugas sekolah yang terdiri dari satu kalimat yang panjang, sembilan puluh lima kata dan lima ratus dua puluh tiga huruf. Anak laki-laki itu yang duduk di kelas tiga SD tidak bisa menahan lagi. Itu tampak sekali dari kegelisahannya bahwa dia tidak dapat mengatasinya. Untuk mengeluarkan segala kegundahannya, dia menangis begitu keras sehingga akhirnya terpaksa ayahnya turun tangan menolongnya.

Ayahnya membawanya ke ruangan lain dan mencoba menenangkan anak itu. Setelah anak itu berhenti menangis, ayahnya menggambar delapan simbol dan menghubungkan masing-masing simbol dengan kata-kata yang ada dalam kalimat itu. Seperti sebuah pertunjukan sulap, anak itu begitu mudahnya menghafal kalimat panjang itu hanya dalam waktu kurang lebih sepuluh menit. Ayahnya kemudian berkata, “Lihat, kamu adalah anak yang pintar.” Anak itu berkata dengan rendah hati, “ Ah bukan, itu karena Ayah.”

Penulis tidak mempunyai keterangan ilmiah bagaimana otak kita bekerja tetapi saya tahu bahwa otak kita membutuhkan sesuatu untuk menghubungkan satu hal dengan hal-hal yang lain, satu kata dalam bahasa Inggris yang bisa menerangkan itu adalah “encapsulation”. Saya akan memberikan definisi “Encapsulate” dari Oxford Advanced Learner’s Dictionary, "To express the most important parts of something in a few words, a small space or a single object." Untuk mengekspresikan bagian penting dari sesuatu dengan kata yang pendek, ruangan yang kecil atau objek tunggal.

Jika menyimak cerita di atas dengan teliti, penulis sengaja menulis jumlah huruf dari kalimat itu. Misalkan pembaca diharuskan menghafal semua huruf dengan menggabungkan semua kata menjadi hanya satu kata, apakah ada orang yang bisa menghafal kata itu. Itu hal yang sulit dilakukan. Tetapi dengan memisahkan 523 huruf menjadi 95 kata yang mempunyai arti, tugas itu jauh lebih mudah. Dengan menghubungkan 95 kata-kata itu ke hanya 8 simbol, tugas itu akan jauh lebih mudah. Kata “ encapsulation” adalah kata yang penulis dapatkan dari bidang ilmu pemograman berbasis objek. Tetapi kata “encapsulation” tidak hanya berguna di bidang pemrograman berbasis objek tetapi bisa diterapkan untuk menghafal dan belajar di sekolah.

Sebagai percobaan, dapatkah anda menghafal huruf yang terdapat dalam kata ini: iamgoingtobedearlybecauseimustgetupearlyinthemorning? Sekarang coba memecahkan kata ini menjadi beberapa kata: I am going to bed early because I must get up early in the morning.

Sewaktu masih SMA, ada seorang murid yang terkenal nakal dan membuat sebuah singkatan untuk menghafal unsur kimia dengan membuat sebuah kalimat seperti ini : “Beni manggil ca?? suruh Ba?? Rasain.“ ca?? tebak sendiri apa kata itu. Ba?? Adalah nama kepala sekolah SMA kami waktu itu. Hanya kolom di daftar unsur kimia itu yang penulis masih ingat.

Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan sedikit informasi agar bisa menerapkan teknik “encapsulation” untuk kepentingan belajar menghadapi ujian akhir nasional. Tetapi mudah-mudahan tulisan ini tidak membuat siswa siswi selalu terbiasa dengan SKS (sistem kebut semalam). Untuk kepentingan jangka panjang teknik yang terbukti ampuh dalam belajar adalah: You do it bit by bit dan Speed Reading.

Akhir kata penulis ingin mengucapkan kepada siswa siswi, orang tua yang anaknya akan menghadapi ujian akhir nasional atau guru-guru pembimbing, “sukses menempuh ujian akhir nasional”.

Untuk membantu belajar, gunakan alat bantu BOCSoft eQuestion yang dapat diambil di halaman utama download yang didalamnya juga dapat diambil contoh-contoh soal UAN (Ujian Akhir Nasional) SD, SMP dan SMA berupa database komunitas.

My Calendar

My Calendar