Wednesday, October 22, 2014

Tarekat


Eko Wirawan, [21.10.14 22:17] Kondisi umat saat ini yg banyak keliru menyikapi Tarekat atau Tasawuf. Seperti, mempelajari tasawuf atau masuk tarekat itu nanti saja setelah umur 40thn. Syech Akbar menekankan bahwa melalui Tarekat berkeinginan utk meluruskan pemahaman yg keliru yang terjadi dimasyarakat umum dan juga sebagai suatu cara utk melakukan islah kpd seluruh umat muslim dan golongan.

Tarekat adalah sebatas Manhaj atau metode, sedangkan yg dipelajari adalah Islam. Ada 3 rukun Agama, sesuai dgn hadist Nabi yg di riwayatkan Ibnu Umar dan/atau Syadina Umar, yg secara singkat diuraikan sbb:

Pada saat Rasulullah sdgn berkumpul dgn para sahabat, tiba2 datang seorang pemuda yg bersih, gagah dgn memakai baju bersih serba putih. Yg lalu Pemuda tsb duduk dihadapan Rasululah dan menempelkan lututnya dgn lutut Rasulullah dan meletakan tanganya di paha Rasulullah. Kemudian, pemuda itu Lalu bertanya kpd Rasulullah: Mal Iman - apa itu iman, dan dijawab oleh Rasulullah (singkatnya dgn rukun iman) Mal Islam (Ketundukan) - apa itu Islam, dan dijawab singkatnya dgn rukun Islam Mal Ihsan - apa itu ihsan, dan dijawab oleh Rasulullah engkau beribadah seolah2 melihat Allah dan jika engkau tidak mampu maka meyakini bahwa Allah melihat engkau Lalu pemuda itu menghilang tanpa berbekas setelah selesai menanyakan hal2 tsb.

Rasulullah menjelaskaan kpd Umar dan para Sahabat yg lain bahwa pemuda yg datang itu adalah Jibril as yg mengajarkan kalian mengenai Agama. Maka sesuai kesepakatan para Ulama, sesuai dgn hadist tsb diatas, yg dipelajari dalam Agama (rukun Agama) adalah:

1) Iman (ilmu Tauhid)
2) Islam (Ilmu Fiqih)
3) Ihsan (Ilmu Tasawuf)

Dalam ilmu Fiqih, ada dikenal Mahzab dan yg dikenal secara umum ada 4 mahzab, Syafii, Maliki, Hambali dan Hanafi. Dalam ilmu Tasawuf, pemahaman Mahzab ini dikenal dgn nama Tarekat.

Seperti Tarekat Qadariah adalah Tarekat yg mendalami ilmu Tasawuf dgn metode yg di formulasikan dan diajarkan oleh Syech Abdul Qadir Jaelani. Perbedaan antara Mahzab dan Tarekat adalah, dalam Mahzab yg dibahas atau dikupas adalah hanya berkaitan dgn ilmu Fiqih nya saja.

Spt Mahzab Syafii, adalah pembahasan ilmu Fiqih dari Imam Syafii Sedangkan dalam Tarekat, yg pelajari, dibahasa dan dikupas adalah semua hal yg berkaitan dgn tiga rukun agama tadi. Perkembangan Tarekat terjadi saat kondisi umat dalam kondisi kacau, pemahaman agama semakin rusak dan keliru. Hal ini terjadi krn figur Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah telah wafat. Hakekat manusia adalah fikiran dan jiwa, hal ini spt juga disampaikan oleh Syech Jalaludin Arumi. Tasawuf hadir agar kita belajar utk mengenal diri kita sendiri sehinggak mendorong dan memberikan keyakinan utk beriman kpd Allah dan menjalankan ibadah kpd Allah.

Objek pembahasan dalam ilmu Tauhid adalah akidah atau bagaimana kita iman kpd Allah. Dan objek pembahasan dalam ilmu Fiqih adalah aturan2 atau hukum dalam menjalankan ibadah kpd Allah. Dalam ilmu Tasawuf, objek pembahasannya adalah Qalbu ( Hati Manusia). Ketiga Rukun Agama yg disebutkan diatas adalah landasan utk mempelari Agama secara komprehensive dan oleh karena itu harus dilakukan secara bersamaan. Seperti telah disampaikan diatas, tasawuf berkembang dalam kondisi pemahaman uman mengenai Agama yg semakin beragam dan keliru. Sehingga para ulama tasawuf tempo dulu, dalam mencari kebenaran dalam pemahaman Agama. Mereka menjalani metode Israqiah, yaitu dgn lebih banyak membersihkan hati dan mendekatkan diri kpd Allah, agar dapat bertemu dgn ruhani Rasulullah, sehingga mendapatkan bimbingan Rasulullah.

Hal ini memberikan corak tarekat diawal dulu dgn lebih dominan kepada pengamalan wirid, khalwat dan mukasyafah (terbukanya tirai atau hijab ruhani berjumpa dgn ruhani Rasulullah atau ruhani yg haq). Tarekat, bergantung kpd Mursyidnya. Mursyid yg haq (yg dibimbing oleh ruhani Rasulullah) akan membijaki bahwa target Mukasyafah adalah bukan target yg diperuntukan kpd semua Murid. Cukup Mursyidnya saja yg dimampukan utk mukasyafah.

Para Murid lebih di targetkan utk lebih membersihkan hati, meningkatkan kualitas diri, menggali potensi diri, dgn mengamalk Eko Wirawan, [21.10.14 22:17] an dan menghayati dzikir dan wirid yg telah ditalqinkan. Hal ini berguna utk para murid didalam menghadapi tantangan kehidupannya. i. Hasil dari bimbingan Tarekat modern yg lebih mengedepankan kpd pembersihan diri, pembinaan ruhani dan peningkatan kualitas diri dgn mengamalkan dzikir dan wirid yg ditalqinkan oleh Mursyidnya adalah untuk menimbulkan keimanan kpd Allah (akidah) dan menjalankan syariat agama (fiqih) dgn baik.

Tarekat mendatangkan ajaran Tasawuf utk bagaimana menghadapi kehidupan saat ini. Kasus yg saat ini berkembang adalah banyak Tarekat yg muncul tidak dgn adanya mursyid dan masih dgn melakukan pola tarekat tempo dulu dgn menjalankan wirid dan dzikir yg sangat banyak, sehingga memberatkan dan menghabiskan waktu jamaahnya. Bagi tarekat yg memiliki Mursyid yg dibimbing oleh Rasulullah. Mursyid akan membijaki bentuk dan jumlah wirid dan dzikir yg harus diamalkan oleh para muridnya untuk lebih flexible menyikapi perkembangan zaman. (Melakukan Tajdid) Yang pantas utk nama tarekat kita, menurut Syech Akbar adalah Tarekat Muhammadiyah. Krn Rasulullah didalam mengajarkan umat dahulu memiliki 3 bentuk metode, yaitu: Metode Nabi yg pertama, tidak memukul rata metode pembelajaran utk setiap umat

Contoh: Seorang pedagang diajarkan bahwa pekerjaan yg paling afdhal adalah pedagang yg Jujur. Hal berbeda disampaikan oleh Rasulullah mengenai pekerjaan yg paling afdhal kpd sahabat yg berprofesi sbg Petani. Metode Nabi yg kedua dalam mengajarkan agama adalah Yassiru wala assiru (yang termudah dahulu atau yg mudah utk dipahami oleh umat terlebih dahulu diajarkan) Metode Nabi yg ketiga, adalah Praktis Yaitu ikuti apa yg dilakukan atau dibijaki oleh Nabi. Ada figur Uswatun Hasanah Ketiga karakter metode Nabi tadi ada dalam Tarekat Muktabarok. Nama Tarekat kita Al Idrisiyyah tetap dipertahankan krn adanya ormas Muhammadiyah di Indonesia. Wirid2 yg sdh diajarkan hrs terus diamalkan dan jika tdk diamalkan, maka sdh tidak bertarekat lagi. Contohnya wirid yg dilakukan setelah sholat Fardhu. Maka,

Ada wirid yg disebut .. Dzikir al azkar al jawami Yaitu Dzikir2 yg dapat menghimpunkan Dzikir al azkar al jawami ini, dicontohkan oleh Nabi kpd Istri Nabi yg ingin mengamalkan wirid Subhanallah sebanyak2nya, setelah mengetahui fadhilah dari wirid Subhanallah. Dimana Rasulullah mengajarkan kepada IstriNya kalimat: "Subhanallah adadama khalqi,.....ila akhir.." Dalam tarekat kita, yg diajarkan atau di ijazahkan oleh ruhani Rasululah kepada Guru Kita terdahulu sbg Al Azkar Al Jawami adalah kalimat "Fii Kulli Lamhawitin.....ila akhir" Wirid dalam tarekat kita dicukupkan oleh Syech Akbar spt apa yg ada di Hadiqah..

Dgn syarat konsisten utk dilakukan, diamalkan serta dihayati. Wirid2 yg tercantum dalam Kitab Hadiqah, memiliki Fadilah2. Antara lain yg disampaikan oleh Syech Akbar kali ini adalah: Bacaan wirid yg dimulai dari wirid, "A'uudzu Bikalimaatillahit taammaati....ila akhir.. Sampai wirid sebelum Asmaul Husnah", wirid ini disebut Asfadhah Asbawiyah (benteng kejahatan dari kejahatan lahiriah maupun batiniah) Spt utk melakukan Ruqiah, murid bisa melakukannya dgn membaca Tawasul, lalu baca ayat kursi, Al Ikhlas, Al Falaq dan Annas. Atau jg bisa dilakukan dgn Tawasul, lalu Ya Hayyu Ya Qayyum dan Rabitha. Kajian Malam Rabu, 21 Oktober 2014 Note: Jika ada penulisan yg salah, mohon dimaafkan dan dikoreksi. Tarekat Al-Idrisiyyah Indonesia

Pengertian Madaad


Madaad (meminta pertolongan),

Syariatnya kita meminta pertolongan kpd Guru, hakekatnya kpda Allah sbgai yg memberikan ilmu kpd Guru. Secara ilmu Balaghoh, dikenal Majaz Akli - contoh : obat ini menghilangkan pusing (hakekatnya Allah yg menghilangkan pusing); Dokter menyembuhkan penyakit (hakikatnya Allah yg menyembuhkan).

Jadi jenis perkataan tsb bukanlah sesuatu yg Syirik. Dalil Al Quran yg menjadi rujukan dalam berwasillah, antara lain adalah: Surat Al Maidah ayat 2 - Tolong menolonglah kalian, didalam kebaikan dan ketaqwaan kpd Allah, yg dilarang itu adalah tolong menolong dalam permusuhan dan keburukan.

Al Maidah ayat 10 - Dalam ayat ini, Nabi Isa, diberikan mukjijat oleh Allah, dan mukjijat yg diberikan tsb diakui oleh Allah sebagai kemampuan nabi Isa, sebagai contoh kemampuan utk membuat burung dari tanah, menyembuhkan orng yg sakit, menghidupkan orang yg sdh mati. Semua itu krn ijin dan perintah Allah. (Salah satu contoh dari Majaz Akli) Surat Al Jumah ayat 2 Dalam, ayat ini Allah, Menegaskan kemampuan Rasulullah atas 3 bentuk. Yaitu Mengajarkan, membimbing dan membersihkan hati umat Quote - "kemampuan ini pula yg diwariskan kepada para pewarisNya" Hadist yg menjadi rujukan dari wasilah, antara lain adalah:

1) Kisah Ibnu Ummar yg kakinya sakit, lalu menyebut Nama orng yg di cintainya - Ya Muhammad Rasulullah.. Maka sembuhlah kakinya..

2) Kisah Mujahid yg ada disamping Ibnu Abas, sakit kakinya .. Lalu disampaikan oleh Ibnu Abbas utk menyebutkan nama orng yg palng dicintainya.. Maka disebutlah "Ya Muhammad Rasululah" dan seketika hilanglah sakit di kakinya.

3) Nabi menyampaikan Apabila seseorang yg kehilangan kendaraannya, sementara berada ditempat yg ditidak ada orng. Maka Nabi menganjurkan utk berkatalah (berdoa), "Ya Hamba Allah yg ada disekitar tempat ini tolonglah kami"

Dalil2 diatas adalah rujukan utk kita meminta pertolongan (berwasilah) kpd Rasulullah, para Wali Allah dan Guru.

Pengajian Arbain - 19 Okt Tarekat Al-Idrisiyyah Indonesia

Shodaqoh


Abdul Rohim, [16.10.14 23:00] [22:09 16/10/2014] +62 813-8512-3085 :

لماذا يختار الميت "الصدقة" لو رجع للدنيا ؟ كما قال تعالى : ( ﺭﺏ ﻟﻮﻻ ﺃﺧﺮﺗﻨﻲ إلى أﺟﻞ ﻗﺮﻳﺐ ﻓﺄﺻﺪّﻕ ) ؟ ، ولم يقل : لأعتمر .. أو لاُصلي .. أو لأصوم ؟ قال أهل العلم : ﻣﺎ ﺫﻛﺮالميت ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ إلا ﻟﻌﻈﻴﻢ ﻣﺎ ﺭﺃﻯ ﻣﻦ أثرها بعد موته .. فأكثروا من الصدقة فإن المؤمن يوم القيامة في ظل صدقته .. وتصدقوا عن موتاكم فإن موتاكم يتمنون الرجوع للدنيا ليتصدقوا ويعملوا صالحاً ، فحققوا لهم أمنيتهم ، وعودوا أبناءكم على ذلك .. تصدقوا وأفضل صدقة تفعلها الان هي : نشر هذا الكلام بنية الصدقة ؛ لأن كل من يطبق هذا الكلام ويعلمه للأجيال القادمة أجره لك بإذن الله .. ولا تنسونا من صالح دعائكم

Kenapa seorang yang telah mati seandainya bisa hidup kembali dia meminta untuk bisa bershodaqoh? Sebagai mana firman Alloh, "Yaa Alloh... seandainya engkau menghidupkan aku kembali dalam waktu sebentar saja maka aku akan bershodaqoh". Dan bukan mengatakan akan berumroh, akan sholat, ataupun akan berpuasa? Berkata ahlul ilmi, Tidaklah seorang mayit akan melakukan shodaqoh kecuali karena betapa besar pengaruhnya sebuah sodaqoh setelah meninggalnya.

Maka perbanyaklah bershodaqoh karena seorang mukmin pada hari kiamat dibawah naungan shodaqohnya...maka bersedekahlah untuk keluargamu yang telah meninggal. Karena sejatinya orang-orang yang telah meninggal mengharap bisa hidup kembali kedunia untuk bersodaqoh dan beramal solehah, maka tunaikanlah harapan mereka (shodaqoh) dan perintahkan anak-anak kalian untuk bersodaqoh untuknya dan untuk keluarganya yang telah meninggal.

Note : Dan seutamanya shodaqoh yang dapat kau lakukan sekarang adalah menyebarkan tulisan ini dengan niat shodaqoh, karena setiap yang mengamalkan tulisan ini maka kamu akan dapat pahala dengan izin Alloh Azza wa Jalla. Dan jangan lupa akan kalian dari doa-doa yang baik.

Shodaqoh yg lebih tinggi nilainya yg sangat di butuhkan saat ini pembangunan masjid di pesantren al-idrisiyyah syekh akbar amat menanti uluran tangan dr jamaah beliau amat sayang dngan muridnya,jangan sampai ganjaran pahalanya jatuh kpd orang lain,"apabila ana k adam meninggal terputuslah amalnya kecuali 3perkara

1.sodaqoh jariyah,seperti pembangunan masjid lingkungan pendidikan,dll selama tempat itu dipakai/dimanfaatkan maka pahalanya terus mengalir sampai hari kiamat kita doakan terus berdiri tegak,

2.ilmu yg bermanfaat,kita ajarkan kepada anak kita saudara2 kita apa yg telah syekh ajarkan kpd kita,bangun kader dari generasi seiman seperjuangan dngan mesantrenkan anak kita,

3.anak yg sholeh yg selalu mendoakan orang tua,betapa bahagianya memiliki anak yg sholeh,

anak salah satu investasi akherat kalau kita investasikan kepada perusahaan yg sehat maka akan terus berkembang,tdk ada kata terlambat didik anak+istri kita sejak kini pesantren harapan satu2nya kita sebagai orangtua punya keterbatasan waktu dan ilmu yg kita bisa membuka jln menuju kesana dngan berusaha bekerja sekuat tenaga kita mudah2 di mudahkan oleh ALLOH,sehingga di golongkan hamba yg lulus dlm menghadapi ujiannya (amin)

Tarekat Al-Idrisiyyah Indonesia

Nasehat Pernikahan


Nasehat Pernikahan Baarokallaahu wabaaroka 'alayka wajama'a baynakuma film khoyr.

DOA INI dkhususkNn kpd mmpelai. Sy Akbar mnjabarkan arti DOA tsb: Smoga Allah mmberkahimu dlm keadaan bhagia/lapang, smoga Allah mmbrkahimu dlm keadaan susah/smpit. Kbrkahan mnjdikan sakit mnjdi sabar, nikmat mnjadi Syukur. Mreka yg tdk mmahami khidupan dunia brpsangan2 sbg kttapan Allah adl mrka yg brmental lemah.

Skaya apapun pasti prnah mrasakan susah. Ukuran kbhagiaan bkan kaya miskin, sehat sakit, tp jwa yg dsinari cahaya bimbingan Allah. Barokah tdk dtg tiba2, tp diusahakan dg maksimal. Di antranya dg bnyak mnghdiri mjelis zikir & ilmu. Hati dan pikirn trcrahkan. Ksusahan mnjdi klapangan, keraguan mnjdi kyakinan yg mnjdi energi. Majlis msti ada pmbimbingnya, shg hakikat agama dpt drasakan. Keagungan/Kmuliaan Allah dan klemhan diri trsingkap. Dmikian nasehat buat pnganten Baru dan Bari.

(Cermah Sy Akbar PD acara akad Nikah Wulan - Indra di Tasikmalaya) Tarekat Al-Idrisiyyah Indonesia

Agama Islam


Agama islam diturunkan oleh Allah utk mmbngun hubungan mnusia dg Rabbx, hbngan yg harmonis.. Wjud konkritx dan mnjadi pncak hub ini adl trbngun "mahabbah" (saling mncintai) antr hamba dg rabbx, Ayatx: al maaidah 54 Rukun agama: -Iman(kepercayaan) objekx adl Allah -Islam(ketundukan) objekx adl aturan2 Allah -Ihsan objekx adl manusia itu sndiri. Tauhid, fiqih n tashawwuf hrus diplajari n diamalkn scra terintegasi, mnyatu n mnyeluruh Ketika ke3 ilmu ini yg mrupakn implemntasi dr rukun iman dpt kta laksanakan dg baik di bwah bmbingan "ahlix", mka akn trbangun "mahabbah" antra kita dg Allah...

Tanda2 org yg mahabbah dg Allah: 1. Attajaafii 'an daaril ghuruur (menjauh dr (ekses)dunia yg menipu/ zuhud) Dunia dijadikan media n sarana utk beribadah n brsyukur kpd Allah 2. Al inaabatu ilaa daaril khuluud (haluan hidupnya diarahkan kpd khidupan akhirat yg abadi) 3. Al isti'daad lilmauti qobla nuzuulihaa (persiapan kematian sbelum dtangx kematian) Org yg nymbung dg Allah mnganggap seolah2 bsk kmatian akn dtng, mka hri ini djdikan isti'daad (persiapan) utk kmatian, Ttapi sbalikx org yg tdk nymbung dg Allah, mka seolah2 kmatian tdk berlaku untukx (na'uudzu billaah...) Ketika ke3 ilmu ini yg mrupakn implemntasi dr rukun iman dpt kta laksanakan dg baik di bwah bmbingan "ahlix", mka akn trbangun "mahabbah" antra kita dg Allah...

Wirid mnurut bhasa artinya datang.menurut istilah,yaitu kalimat2 yg d bacakan/di datangkan. Wirid mrupakn slahsatu syariat islam. Di thariqt al idrisiyyah,salahsatu wiridny apa yg ada dlm hadiqoturriyahin yg dalamny bersumber dari: 1. ayat2 Alquran pilihan,contoh ayat kursi 2. wirid yg d ajarkn lngsg oleh Rasulullah SAW,dlm hadiqoh stlh shlawat2,contoh kalimat yaa hayyu yaa qoyyum birohmatika astagits. 3. dari munajat atau doany para pewaris/kholifah rosul yg tentuny bersumber dr rosulullah dari Allah,contoh sholawat Adhimiyah,idrokiyah,doa stlh asmaaulhusna dll. -wirid ditinjau dr sisi fumgsi:

1. sbagai pembersih batin kita.

2. meningkatkan potensi ruhaniyah,media yg menyambungkan kita dgn Allah.

3. sbagai munajat(permohonan/curhatny hamba kpd Allah).kita boleh curhat kpd makhluk,tetapi hrs kpd ahliny,contoh dlm thareqt murid kpd guru.

4. pemelihara/benteng.perisai dr kjahatan,keburukn2 diri sendiri dan org lain.sebab hakikat hidup kita ini "perang sepanjang hayat" melawan hawa nafsu.

Wirid itu hrs d ijazahkn,di ajarkan. -Wirid itu di rotibkan.contoh hadiqoh di rotibkan oleh syekh akbar abdul fattah (stelah mndpt pngajaran dari syekh ahmad syarif sanusi). -Dlm hadiqoh diawali dgn tawasul (membacakn washilah2). Adapun redaksi tawasul kita "allohumma inni as aluka" yaitu mengambil dr redaksi apa yg pernah di ajarkan nabi SAW kpd ummatx "allohumma innii as aluka bihaqqissaa iliina 'alaika"(dgn haqny makhluk2 yg slalu memohon kpdMu). Dlm hadiqoh,assaailiina 'alaika di perinci lagi yaitu:
1. jamii'il malaaikatil muqorrobin
2. jamii'il anbiyaa wal mursaliin 'ala ro sihim sayyidina muhammadin SAW
3. jami'il masyayikh bisilsilati thoriqotina rodhiyallohu anhum ajma'in.

Dengan washilah mnyebut org2 sholeh yg kt yakini,dapat:
1. menggugurkan dosa2 kita.
2. turun rahmat Allah.
3. dihasilkan maksud/tujuan.

Kalimat kedua,redaksi tawasul nabi "allaahumma bihaqqiiy wa bihaqqil anbiyaa ighfir liummii" Dgn tawasul,sbetulny permohonan kita sudah d ACC oleh Allah,akan ttpi Allah mnunggu momen yg tepat. Oleh karena itu wirid hadiqoh hrs slalu di amalkan shingga fungsi dan buah dr wirid itu nerap dlm diri kita.

Kelebihan Zikir Fii Kulli Lamhatin


Kelebihan Zikir Fii Kulli Lamhatin

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

"Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, pada setiap pandangan dan nafas, sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu Allah."

Telah ditulis oleh Syekh Ahmad ibn Idris di dalam sepucuk surat beliau:
"Sesungguhnya, kami telah mengambil tarekat ini dari guru kami Abdul Wahab, dan beliau telah mengambil dari Nabi Muhammad Saw. Dan aku pernah mendengar dia berkata", “Aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tiada aku melihat yang lebih bermanfaat daripada La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Tetapi Syekh Ahmad ibn Idris telah mendapat keistimewaan brupa pngajaran dari Rasulullah Saw agar menambahkannya dengan “fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah.” Ini menyebabkan zikir itu berlipat ganda nilainya. Telah bercerita Syekh Ahmad ibn Idris: Pada suatu ketika, telah bersabda Rasulullah Saw, “La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah”. Telah aku simpan (yakni at-Tahlil al-Makhsus / az Zikr al-Makhsus) untukmu wahai Ahmad. Engkau tiada didahului oleh siapapun kepadanya.

Maka ajarkanlah ia kepada para sahabatmu supaya mreka dapat berlomba-lomba dengan orang-orang yang terdahulu (al-awa’il).” Syekh Ahmad ibn Idris Ra. brkata: Andai kata ada orang yg mengucapkan “La ilaha illallah muhammadur rasulullah” dari masa Saiyidina Àdam As hingga masa ditiupkan Sangka Kala, tapi ada seseorang yang membaca zikir fii kulli lamhatin satu kali saja, niscaya pahalanya melebihi pembacaan yang sblumnya itu.

Wallahu alam bishawab Tarekat Al-Idrisiyyah Indonesia